Alat-Alat Kesehatan (Fungsi dan Cara Penggunaan)
SPESIALIT ALAT KESEHATAN
Alat-Alat Kesehatan (Fungsi dan
Cara Penggunaan)
Disusun Oleh :
Nama : Seplin
Viona
NIM : M16030019
Dosen : Zudan
Ady Wijaya, S.Far.,Apt
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
2018
1.
SKALPEL
Skalpel adalah pisau yang biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah). Dalam
beberapa literatur (katalog) ada yang menyebutnya dengan nama BISTOURY. Pisau bedah ini terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/ bistouri/ blade). Skalpel terdapat berbagai macam
ukuran dan bahan. Ada yang terbuat dari plastik dan stainless steel dan
juga terdapat yang steril dan non-steril.
Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian
tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan
disayat.
Skalpel
memiliki 2 macam bentuk:
1.
Pointed (ujungnya runcing,
tajam)
2.
Bellied (convex)
Selain skalpel yang dimaksud diatas, ada pula
istilah-istilah:
1.
Scalpel
blade, scalpel blade adalah pisau saja tanpa pegangan atau
gagangnya.
2.
Scalpel
handle, scalpel handle adalah pegangannya saja tanpa pisau.
Cara Pakai:
Sama seperti
memegang pisau pada umumnya, mata pisau diarahkan ke bawah (pada objek) atau
dengan posisi mata pisau dimiringkan ke arah objek.
Sterilisasi :
1.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
2.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
3.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
4.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
2.
PINSET
a. Pinset
memiliki berbagai macam bentuk dan fungsinya, antara lain:
Pinset Sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
Pinset Sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
b. Pinset
Anatomis. Kegunaannya adalah untuk menjepit kasa sewaktu
menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak.
c. Pinset
Splinter. Kegunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi
luka (mencegah overlapping).
Cara Pakai: Tekan pada bagian tengah (bagian yang bergerigi/ bergaris-garis)
dengan menggunakan tiga jari; ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah (sama
halnya seperti memegang sumpit).
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
3.
GUNTING
1.
Gunting Diseksi (disecting
scissor)
Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan
bengkok. Ujungnya biasanya runcing. Terdapat dua tipe yang sering digunakan
yaitu tipe Moyo dan tipe Metzenbaum.
2.
Gunting Benang
Ada dua macam
gunting benang yaitu bengkok dan lurus. Kegunaannya adalah memotong benang operasi, merapikan lukan.
3.
Gunting Pembalut/ Perban
Kegunaannya adalah untuk menggunting plester dan pembalut.
Cara Pakai:
Sama seperti penggunaan gunting pada umumnya. Namun
pada penggunaan gunting perban, ujung gunting yang lebih panjang dan runcing/ tajam
diposisikan di bawah dan ujung yang tumpul diposisikan di atas.
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
4.
KLEM (CLAMP)
1.
Klem
Arteri Pean
Ada dua jenis yang
lurus dan bengkok. Kegunaannya adalah untuk hemostatis untuk
jaringan tipis dan lunak.
2.
Klem
Kocher
Ada dua jenis
bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset
sirugis. Kegunaannya adalah
untuk menjepit jaringan.
3.
Klem
Allis
Kegunaan klem ini
adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor.
4.
Klem
Babcock
Kegunaannya adalah
menjepit dock atau kain operasi.
Cara Pakai:
Tekan alat (klem) pada bagian pangkal (sama halnya
memegang gunting) untuk membuka klem tersebut. Masukkan ujungnya pada objek,
kemudian tekan kembali pangkalnya untuk menutup/supaya terkunci.
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
5.
KORENTANG
Fungsinya adalah
untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen (sarung tangan), jas operasi, doek, dan laken steril.
Cara Pakai:
Sama halnya dalam penggunaan klem.
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
6.
SONDE (PROBE)
Sonde/ probe adalah alat
untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan mengetahui kedalaman luka. Sonde/ probe terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:
1.
Medical
probe, ujungnya tumpul.
Fungsi:
a.
Melihat
kelenjar ludah, buntu atau tidak, artinya ada suatu bahan yang menyumbat
kelenjar ludah atau tidak.
b.
Menusuk
abses supaya pus (nanah) dapat keluar disebut juga abscess probe.
2.
Dental probe, ujungnya tajam, ada yang
single end, ada yang double end.
Fungsi: Untuk
melihat kedalaman lubang pada gigi.
Sterilisasi :
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
7.
KURET (Wound Curet)
Kegunaannya adalah
untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis, membersihkan
hordeolum.
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
8.
SUDIP LIDAH (SPATEL)
Fungsi:
a.
Untuk
menekan lidah pada pasien tidak sadar sehingga dapat memudahkan bernapas.
b.
Untuk
membantu memudahkan dalam proses oral hygiene.
Cara Pakai:
Balut kasa steril pada bagian ujung spatel yang
permukaannya lebih lebar. Masukkan
perlahan pada daerah mulut -/+ 3 cm, lalu tekan (seperti mendongkrak),
mengangkat maxila (rahang atas).
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
9.
JARUM JAHIT
Kegunaanya adalah untuk menjahit luka dan menjahit organ yang
rusak lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar
lebih mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot
dipakai yang berpenampang bulat (rounde nald).
Sterilisasi:
Dicuci bersih dan disucihamakan dengan alkohol atau disinfektan lainnya. Sesudah kering barulah disimpan kembali
dalam dompetnya. Apabila tidak ada alkohol, alat-alat itu harus direbus selama
kurang lebih lima menit dalam air mendidih.
10.
Nald vooder/ Needle Holder/ Nald Heacting
Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai
penyimpul benang.
Cara Pakai:
Sama halnya seperti memegang klem atau gunting.
Sterilisasi:
a.
Direndam
dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b.
Setelah
direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c.
Bilas
(menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d.
Kemudian
direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
11.
JARUM SUNTIK (Jarum Hipodermik)
Jarum hipodermik atau jarum suntik adalah jarum yang secara umum digunakan dengan alat suntik untuk menyuntikkan suatu zat ke
dalam tubuh. Jarum ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel zat cair
dari tubuh, contohnya mengambil darah dari urat darah halus pada venipuntur.
12. ALAT-ALAT
PEMBALUT
Alat
pembalut adalah alat untuk membalut, menutupi sesuatu, biasanya luka pada tubuh
kita. Dibawah ini yang admin golongkan dalam golongan alat pembalut antara lain
plester, gaas, dan perban.
a.
Plester
Plester
terbagi atas 4 golongan antara lain autoclave tape, adhaesive tape, medical
tape, dan surgical tape.
1.
Autoclave tape
Pabrik
3 M memproduksi plester ini untuk mengontrol keadaan mesin sterilisasi, untuk
membedakan kemasan atau alat mana yang telah mengalami proses sterilisasi mana
yang belum (sebagai indikator). Pada suhu 121 derajat celcius plester ini akan
berubah warna :
·
5 menit pertama : 50%
warna yang berubah
·
15 menit : 90% warna
yang berubah
·
20 menit : 100% warna
yang berubah (putih menjadi coklat).
2.
Adesive
tape
Semua
jenis plester bersifat adhesive, artinya dapat melekat, dapat menempel pada tubuh
kita. Masyarakat awam mengenal apa yang disebut plester rol-rolan yang
digunting untuk dipakai sebagai penutup luka atau menempelkan gaas pada tubuh
kita. Dikenal sebagai plester yang berpori, berwarna merah kecoklatan, dan agak
tebal yaitu plester ZnO sejenis : Leucoplast, Tensoplast, Band-Aid, dan
Handyplast.
3.
Medicinal
tape
Medicinal
Tape adalah plester obat, yaitu plester yang mengandung obat. Contohnya :
Salonpas, Tokuhon, Capsicum plaster (koyok cap cabe).
4.
Surgical
tape
Surgical
tape adalah plester yang digunakan dalam pembedahan, yang tidak meninggalkan
residu dan tidak menimbulkan rasa sakit apabila dilepaskan setelah menempel dan
tidak menyebabkan gatal-gatal serta alergi.
Contohnya : Micropone, Durapore, Transpore, Blenderm.
Contohnya : Micropone, Durapore, Transpore, Blenderm.
b. Gaas (Kasa)
GAAS
atau kain GAAS berasal dari bahasa Belanda yang kini diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi Kasa atau kain Kasa. GAAS berbentuk kain seperti kawat ram,
yaitu berlobang-lobang kecil dengan ukuran beragam. Yang termasuk dalam
golongan GAAS ini adalah:
1.
GAAS Steril (Kasa
hidrofil steril)
Gaas steril atau kasa hydrofil steril yang paling banyak
digunakan adalah dari ukuran 18 x 22 cm. Biasanya dijual dalam kemasan dus berisi
16 lembar. Kegunaannya adalah untuk menutupi luka-luka untuk menghindarkan
kontaminasi. Cara
penggunaannya dengan menggunakan plester dilekatkan pada tubuh.
2.
Dressing (penutup
luka=wound dressing)
Istilah nama dressing sebenarnya berarti verband atau perban,
hanya saja yang digolongkan dalam GAAS ini yang mempunyai ukuran pendek,
sedangkan pada masyarakat umumnya dengan perban adalah yang panjang.
3.
GAAS yang berisi
bahan obat
Dikenal
dengan merk:
1.
Supra-tulle (Heochst)
adalah gaas yang berisi antibiotika Soframycin. Digunakan untuk luka-luka yang
baru
2.
Daryant-tulle (Darya-Varia
Jakarta)
3.
Bactigras, yaitu gaas
steril berisikan Chlorhexidine dalam paraffin
4.
Actisorb, dressing
steril yang mengandung Charcoal (arang)
5.
Jelonet, yaitu gaas
dressing steril yang mengandung paraffin jelly, disebut juga Paraffin GAUZE
c.
Perban
(Pembalut)
Bila
kita berbicara tentang perban maka ingatan kita dibawa kepada kain pembalut
grass dalam bentuk rol-rolan yang panjang, dan digunakan untuk membalut luka. Warnanya
putih. Golongan perban dibagi menjadi 4:
1. Kasa hidrofil (Bandage gauze)
Kasa hidrofil dalam bahasa Inggrisnya disebut :
Bandage Gauze. Bentuknya berupa gulungan kain kasa yang panjang dan gulungan
kasa kecil. Gulungan atau rol yang kecil ini dikenal orang dengan nama
sehari-hari : Perban.
2. Pembalut elastis (Elastic Bandage)
Pembalut elastis dalam bahasa Inggrisnya disebut
: Elastic Bandage. Contoh-contoh pembalut elastis adalah Tensocrepe, Coban,
Dynaflex, Elset, Lestreflex.
3. Pembalut leher
Kegunaannya : menopang kepala dan membatasi gerak
dari cervical vertebre (tulang leher).
4. Pembalut gips
Pembalut ini disebut juga plaster of paris.
Sebelum si pasien diberi pembalut gips, maka bagian tubuh tersebut diberi
lapisan kapas gips yang terbuat dari bahan nonwoven.
13. ALAT KEPERAWATAN
Alat
keperawatan adalah alat yang digunakan untuk merawat pasien baik diruah maupun
dirumah sakit. yang termasuk golongan alat perawat adalah:
1.
Warm water zak/ Hot Water Bottle
Adalah kantung yang berisi air panas.
2.
Ijskap/ Eskap/ Ice Bag
Umumnya berbentuk bulat, terbuat dari karet dengan tutup ditengahnya. Digunanakan
untuk kompre dingin dikepala apabila sednag demam.
3.
Skin traction kit
4.
Kruk/ Crutches
Adalah tongkat penyangga tubuh yang digunakan pada pasien yang mendapat
gangguan/ sehabis operasi pada kaki.
5.
Breast pump/ Pompa susu
Digunakan untuk membantu memompa ir susu keluar dari buah dada wanita yang
sedang menyusui dikarenakan air susunya terlalu banyak.
6.
Windring/ Air Cushion
Adalah alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran. Kegunaannya sebagai
tempat duduk penderita wasir atau ambeien.
14. ALAT PENAMPUNG
Alat penampung
adalah alat untuk menampung darah, untuk menampung air kencing dan unutk
menampung feces. Yang termasuk golongan alat penampung adalah:
1.
Blood
bag
Berfungsi untuk
menampung darah. Umumnya dibuat dari plastik PVC dan berupa kantong.
2.
Urine
bag
Berfungsi untuk
menampung air kencing
3.
Colostomy
bag
Berfungsi untuk
menampung feces, cairan gas yang keluar dari lubang usus buatan hasil
pembedahan melalui otot dan kulit perut. Hal ini dilakukan untuk mengganti
fungsi formal normal dari rectum.
15. HOSPITAL WARES/ UTENSILS
Yang termasuk
golongan ini adalah alat-alat yang digunakan dirumah sakit yang sehari-harinya
digunakan sebagai bahan penunjang dalam pelayanan kesehatan pasien.
1.
Alat
yang digunakan untuk melayani pasien
a.
Urinal
Ada dua jenis
urinal yaitu urinal laki-laki dan urinal wanita. Digunakan sebagai tempat
kencing untuk pasien.
b.
Bedpan/
Steakpan
Digunakan sebagai
tempat faces
c.
Spitting
Mug
Digunakan sebagai
tempat ludah atau riak.
d.
Pus
basin
Digunakan sebagai
tempat untuk membuang kapas bekas pakai, nanah, dan muntahan.
2.
Alat
yang digunakan untuk tempat/ perawatan alat-alat lainnya
a.
Instrumen
Tray/ Instrumen Bak
Digunakan
untuk menaruh dan menyimpan alat-alat bedah
b.
Termometer
Jar
Digunakan untuk
menaruh termometer
c.
Forceps
Jar
Digunakan untuk
menaruh pinset, klem, dan tang
d.
Dressing
Jar
Digunakan untuk
menaruh dan menyimpan pembalut-pembalut
e.
Dressing
Sterilizing Drum dan Dressing Steriziling Case
Digunakan sebagai
tempat untuk mensterilkan pembalut-pembalut.
Dressing Sterilizing Drum
Dressing Sterilizing Case
16. CATETHERS
Catether adalah sebuah pipa yang kosong yang terbuat dari logam, gelas,
karet, plastik yang cara penggunaannya adalah untuk dimasukkan kedalam rongga
tubuh melalui saluran.
1.
IV Catether
adalah catether yang dimasukan ke dalam pembuluh vena. Kegunaanya berlaku
sebagai vena tambahan (perpanjang vena) untuk pengobatan IV jangka lama yang
lebih dari 48 jam. Pembedahan dengan wing needle bila digunakan lebih dari 48
jam akan menimbulkan thrombosis, karena wing needle terbuat dari logam.
2.
Non IV Catether
a.
Nelaton Catether
Adalah catether yang digunakan untuk buang air kecil
b.
Ballon Catether
Digunakan untuk pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara
dan polusi sekitarnya.
c.
Kondom Catether
Untuk menghubungkan oenis dengan urine bag melalui ujung tubenya, terutama
pada pasien yang suka buang air kecil dengan tidak sabar
d.
Feeding tube
Digunakan untuk memasukan cairan makanan melalui mulut/hidung.
e.
Rectal tube
Digunakan untuk menegluarkan gas-gas dari usus, untuk membersihkan rectum.
f.
Stomach tube/
maag slang/ maag sonde
Digunakan unuk mengumpulkan getah lambung, untuk membilas/ mencuci isi
perut, untuk pemberian obat-obatan.
g.
Suction catether
Digunakan untuk menyedot lender dari trachea bayi yang baru lahir, untuk
menyedot cairan amnionik.
16. ALAT SEMPRIT
Alat semprit adalah alat untuk menyunti
(spuit/syringe). Terdiri dari tiga bagian yaitu silinder berkala, tutup, tempat
menempel jarum pada ujungnya dan piston dengan pegangannya.
Komentar
Posting Komentar